Jumat, 02 Desember 2011

ikan belida


Ikan Belida
(Chitala lopis)
Kawanan ikan lopis

A.    Klasifikasi Ikan Belida ( Chitala lopis)
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. lopis
Nama   binomial         
Chitala_lopis
(Bleeker, 1851)
Sinonim  Notopterus chitala H.B.

B.     Deskripsi Ikan Belida ( Chitala lopis)
Ikan lopis merupakan jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan berpunggung pisau). Ikan ini lebih populer dengan nama ikan belida/belido, yang diambil dari nama salah satu sungai di Sumatera Selatan yang menjadi habitatnya. Orang Banjar menyebutnya ikan pipih. Jenis ini dapat ditemui di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Semenanjung Malaya, meskipun sekarang sudah sulit ditangkap karena rusaknya mutu sungai dan penangkapan. Ikan ini merupakan bahan baku untuk sejenis kerupuk khas dari Palembang yang dikenal sebagai kemplang. Dulu lopis juga dipakai untuk pembuatan pempek namun sekarang diganti dengan tenggiri. Tampilannya yang unik juga membuatnya dipelihara di akuarium sebagai ikan hias.
Karena berpotensi ekonomi dan terancam punah, lembaga penelitian berusaha menyusun teknologi budidayanya. Hingga 2005, Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, di Kalimantan Selatan telah mencoba membudidayakan, menangkarkan serta memperbanyak benih ikan belida.
C.    Morfologi Ikan Belida (Chitala lopis)
Famili Notopteridae merupakan sekelompok ikan bersirip kipas yang dikenal sebagai ikan dengan punggung berbentuk pisau (Inggris: knifefish atau featherback). Terdapat tujuh jenis anggotanya yang dapat digolongkan dalam empat genera.

Ikan-ikan ini hidup di air tawar serta air payau di benua Afrika dan Asia Tenggara. Sirip punggung pendek (tidak ada pada Xenomystus) berbentuk bulu, dengan sirip dubur memanjang dan mungkin menyambung dengan sirip ekor. Sirip perut (bila ada) hanya kecil, dengan 3-6 ruas. Bila ikan masih kecil populer sebagai ikan akuarium, dan bila besar dipajang di akuarium besar. Beberapa anggotanya dapat dimakan, termasuk ikan belida (Chitala lopis).

D.    Karekteristik Ikan Belida (Chitala lopis)
Ciri khas ikan ini berupa bentuk tubuh yang menyerupai pisau dengan berat rata-rata 1kg dan panjang tubuh 87,5 cm. Makanan utamanya berupa anak ikan dan udang. Bisa ditemukan di perairan tawar Jawa dan Kalimantan.
Ikan belida mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Badan pipih dan memanjang dengan bagian punggung yang tampak mencembung. Bagian perut berduri ganda. Bagian ekor juga memanjang. Sisik kecil, sikloid, pada samping badan membentuk gurat sisi.
Berukuran sedang, panjang maksimum 100 cm dan berat rata-rata 0,5-1 kg, di alam asli bisa mencapai 2 - 4 Kg. Bentuk badannya pipih dengan kepala yang berukuran kecil dan di bagian tengkuknya terlihat bungkuk. Rahang atas letaknya jauh di belakang mata. Badan tertutup oleh sisik yang berukuran kecil. Sisik di bagian punggungnya berwarna kelabu sedangkan di bagian perutnya putih keperakan. Pada bagian sisinya terdapat lingkaran putih seperti bola-bola hitam yang masing-masing dikelilingi lingkaran putih. Dengan bertambahnya umur hiasan tubuh ikan belida akan hilang dengan sendirinya dan diganti oleh garis-garis kehitaman, sistem reproduksi ikan ini dengan bertelur.
Merupakan ikan air tawar yang bersifat predator atau pemangsa dan nokturnal (aktif pada malam hari). Pada siang hari biasanya bersembunyi diantara vegetasi. Makanannya berupa anak-anak ikan dan udang. Tak jarang mangsanya berukuran lebih besar. Ikan belida jantan bertugas membuat sarang yang dibuatnya dari ranting dan daun, juga menjaga telur dan anak-anaknya. Ikan belida dapat menghirup udara dari atmosfir. Ikan karnivora ini hidup di kedalaman 2-3 meter di tempat-tempat gelap. Saat air sungai meluap, mereka naik ke rawa-rawa untuk kawin dan melepas telurnya di sana.

E.     Taksonomi Ikan Belida (Chitala lopis)
            Isospondyli, Suku Notopterridae
  • Genus Chitala
    • C. chitala
    • C. blanci (di Indocina)
    • C. lopis Bleeker (di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya)
    • C. ornata
  • Genus Notopterus
    • N. notopterus
  • Genus Papyrocranus
    • P. afer
  • Genus Xenomystus
    • X. nigri (di Afrika)

F.      Habitat Ikan Belida (Chitala lopis)
Sungai-sungai besar dan daerah yang sering tergenang banjir. Di daerah dataran rendah tidak lebih dari 30 m dpl.

G.    Penyebaran Ikan Belida (Chitala lopis)
 Sumatera, Jawa dan Kalimantan

H.    Populasi Ikan Belida (Chitala lopis)
Termasuk jenis hewan  langka yang dilindungi.

I.       Reproduksi
a.      Lopis jantan
Ikan air tawar, pemangsa ikan kecil dan krustasea, dewasa berukuran 1,5-7 kg, dengan ciri khas ikan berpunggung pisau: punggungnya meninggi sehingga bagian perut tampak lebar dan pipih. Lopis dicirikan melalui sirip duburnya yang menyambung dengan sirip ekor berawal tepat di belakang sirip perut yang dihubungkan dengan sisik-sisik kecil. Bentuk kepala dekat punggung cekung dan rahangnya semakin panjang sesuai dengan meningkatnya umur sampai jauh melampaui batas bagian belakang mata pada ikan yang sudah besar.
b.      Lopis betina
Betina memiliki sirip perut relatif pendek dan tidak menutup bagian urogenital, alat kelamin berbentuk bulat. Ketika birahi (matang gonad), bagian perut membesar dan kelamin memerah. Jantan memiliki sirip perut lebih panjang dan menutup bagian urogenital, alat kelamin berbentuk tabung, ukuran lebih kecil daripada betina. Jika jantan siap pijah alat kelamin memerah dan mengeluarkan cairan putih (cairan sperma) jika ditekan/diurut.
Telur biasanya diletakkan di batang terendam pada kedalaman hingga 1m. Dalam rekayasa penangkaran, batang bambu atau papan dipakai sebagai tempat penempelan telur. Pemijahan dilakukan pada musim penghujan (di BBAT Agustus hingga Maret). Dalam sekali pemijahan, seekor betina rata-rata menghasilkan 288 butir telur, meskipun dapat menghasilkan hampir dua kali lipat dari jumlah itu. Derajat pembuahan berkisar 30-100 %. Derajat penetasan 72,2% dan sintasan (survival rate) larva adalah 64,2%. Larva menetas sekitar 72-120 jam (3-5 hari) pada suhu air 29-30 °C.
Larva bersifat kanibal sehingga perlu perlindungan. Benih berusia 3 hari sudah mulai dapat makan udang artemia. Benih berusia satu bulan sudah dapat dideder di akuarium, dan satu bulan kemudian siap dideder di kolam. Ikan dengan ukuran 15cm siap untuk pembesaran.
Belida lebih aktif pada malam hari, dan mulai respon terhadap makanan pada sore hari. Hewan ini menyukai bagian gelap dari sungai, biasanya hidup di lubuk di bawah pepohonan.

J.      Cara makan Ikan Belida (Chitala lopis)
Ikan ini menyenangi perairan sungai yang banyak terdapat pohon kayu yang tumbang dan di rawa banjiran yang berhutan, karena diduga batang kayu baik yang masih hidup maupun yang sudah mati merupakan rumpon bagi ikan kecil dan berfungsi sebagai media bagi udangdan serangga air, selain menjadi makanan bagi ikan belida juga menjadi substrat tempat menempel telur yang dibuahi (Adjie dkk., 1999). Ikan belida termasuk ikan karnivora (Welcomme, 1979), matang gonad sepanjang tahun dengan fekunditas telur 260-6,080 butir (Adjie dkk., 1999).


DAFTAR PUSTAKA

Adjie dkk,1999. Proposal Pkl Ikan Belida. Uncategorized. (Diakses 27 September   2011)
Grandea, T. (1995). "A cladistic analysis of fossil and living gonorynchiform ostariophysan fishes". Geobios 28 (Supplement 2): 197-199. (Diakses 27 September 2011) 
Arifudin, R. 1983. “Ikan Belida hewan langka yang dilindungi. BPTP. Palembang.
Anonimous. Gaya Hidup Sehat edisi 491. http //E:/ikan Belida/Ikan Belida, Enak – Murah – Sehat Bergizi « Heart’s Freedom.htm. (Diakses pada 27 September 2011

Morelia viridis



 




TUGAS INDIVIDUAL
TAKSONOMI VERTEBRATA

Tentang
Ular Chondro (Morelia viridis)

Oleh :
FITRIA GUSTI
09.106.029

Dosen :
Aadrean, M.Si


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
BATUSANGKAR
2011

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjITDkcEIw-wBZDsayyvWxOgYQxHHZiF2faZStkLfZfB_l0iTCOypfAC7XeD9FYU4OGlAiK47_SUyMAd9FYKQv4zhkDJiC0jcl-Y32APBdsKrXBrsMX6itWYOK1RQteCTOf5MV1xkQH7HHf/s320/large0935a687114f440caa3317a467a9d45a.jpg
A.    Klasifikasi
Kerajaan:
Filum:
Subphylum:
Kelas:
Urutan:
Subordo:
Keluarga:
Genus:
Spesies:
M. viridis

B.     Deskripsi

Panjang
2,20 mm (tinggi); avg. 1,50 mm
(0,09 dalam; avg 0,06 di.)
Morelia viridis mencapai panjang rata-rata 1,5 meter; dengan spesimen yang tercatat terbesar adalah 2,2 meter panjangnya. Timbangan kepala tidak teratur dan kecil dan panas-sensing labia mereka lubang hanya ditemukan di dalam sisik di bibir atas. Dpt memegang ekor mereka, membantu mereka untuk memanjat. Ular pohon hijau tidak muncul untuk menunjukkan dimorfisme seksual di masa dewasa, namun, pada jarak yang lebih kecil remaja perempuan memiliki kedua kepala yang lebih luas dan lebih lama jika dibandingkan dengan laki-laki dengan ukuran hampir sama .
Sebagai ular dewasa, ular pohon hijau menampilkan hijau brilian atas sebagian tubuh mereka. Pada permukaan dorsal punggung kita ada yang berbeda dari timbangan yang biasanya putih untuk warna kuning di dan bentuk garis patah atau terus menerus di sepanjang tubuh. Ventrally, timbangan umumnya kuning. Namun, beberapa individu mungkin memiliki sisik ventral lebih kusam kuning ke putih dan memiliki semburat biru tersebar pada skala permukaan.
Piton Juvenile pohon hijau mungkin baik kuning cerah atau bata-merah. Sepanjang permukaan dorsal, mereka menunjukkan serangkaian bercak putih bermata hitam atau cokelat. Bercak ini dapat berupa simetris atau secara acak ditempatkan pada kedua sisi tubuh. Dalam kedua morphs warna, putih bermata beruntun dalam menjalankan hitam dari lubang hidung melalui mata dan ke bagian belakang kepala. Distribusi dari dua morphs warna tampaknya menjadi berbeda, meskipun tidak jarang untuk kedua morphs warna yang akan di kopling yang sama dalam situasi penangkaran. Di alam liar, hanya morph kuning telah tercatat di Australia. Meskipun buruk diteliti, morph merah tampaknya harus dibatasi untuk pulau Biak dan Lembah Baliem di Papua, Indonesia dan di cekungan Sepik Papua New Guinea. Dalam beberapa populasi Morelia viridis, orang dewasa mungkin tidak sepenuhnya berubah ke hijau dan akan mempertahankan beberapa warna kuning mereka remaja .

C.    Kisaran Geografis

Ditemukan di Indonesia ( Misool , Salawati , Kabupaten Kepulauan Aru , Schouten Islands , sebagian besar dari Barat New Guinea ), Papua Nugini (termasuk pulau-pulau terdekat dari permukaan laut sampai ketinggian 1.800 m, Normanby Pulau dan Kepulauan d'Entrecasteaux) dan Australia ( Queensland bersama pantai timur Semenanjung Cape York ). Para lokalitas jenis yang diberikan adalah "Aroe-eilanden" (Kepulauan Aru, Indonesia).
Spesies ini sympatric dengan M. spilota dan dua sering bersaing di relung ekologis yang sama.
http://images.fryanditaslim.multiply.com/image/QTEuVZ4c7SEtyGAkdNc+vA/photos/1M/300x300/7311/Irian-Jaya-Map-Chondro-Copy.jpg?et=ZzaWIePVH9cCRO5ebIjBRw&nmid=0

D.    Perkembangan

Ular pohon hijau adalah sekitar 30,5 cm panjang ketika mereka menetas. Pada tahap ini, mereka baik kuning cerah atau bata-merah. Mereka harus mengalami perubahan warna ontogenetik dalam rangka memperoleh warna hijau mereka dewasa. Hal ini umumnya terjadi antara enam bulan dan satu tahun usia, tetapi tidak bertepatan dengan kematangan seksual, seperti yang diharapkan. Sebaliknya, pada usia ini, remaja python akan antara 53 dan 59 cm panjang dan cukup besar untuk mengubah perilaku mencari makan dan habitat. Setiap tahap warna muncul untuk menyediakan kamuflase yang cocok untuk habitat terdekatnya. Sebagai ular muda, warna merah atau kuning campuran yang lebih baik di celah hutan atau tepi, di mana hewan yang lebih kecil berada. Warna hijau dewasa menyatu terbaik di kanopi tertutup hutan hujan, di mana mangsa yang lebih besar hidup. Perubahan umumnya tidak mengaitkan dengan peristiwa shedding dan mungkin terjadi secepat semalam atau memakan waktu selama beberapa bulan. Individu Morelia viridis Merah memakan waktu lebih lama untuk menjalani perubahan ini sebagai meringankan mereka pertama kali menjadi warna kuning, beberapa patch pada satu waktu, dan kemudian kemudian berubah menjadi warna hijau mereka dewasa .

E.     Reproduksi

Pemuliaan      Interval
Ular pohon hijau memiliki siklus perkembangbiakan sangat musiman, namun, beberapa anak yang ditemui dalam satu tahun menunjukkan bahwa ular tidak berkembang biak setiap tahun.
Pemuliaan      musim
Perkawinan belum dicatat untuk ular pohon hijau di alam liar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa bertelur terjadi pada bulan Oktober, seperti penetasan berlangsung pada November.
Jumlah keturunan
6-32
Periode kehamilan
39-65 hari; avg. 50 hari
Usia kedewasaan seksual atau reproduksi (perempuan)
3,60 tahun (rata-rata)
Usia kedewasaan seksual atau reproduksi (pria)
2,40 tahun (rata-rata)
Ular pohon hijau memiliki siklus perkembangbiakan sangat musiman, namun, beberapa anak yang ditemui dalam satu tahun menunjukkan bahwa ular tidak berkembang biak setiap tahun. Musim kawin yang sebenarnya di alam liar tidak diketahui, meskipun di penangkaran dapat berkisar luas dari bulan Agustus sampai Januari dan cenderung dirangsang dengan timbulnya front tekanan rendah dan badai. Seperti berlaku untuk semua ular, Morelia viridis berkembang biak secara bertelur. Di alam liar, perempuan berbaring cengkeraman mereka pada Oktober lalu induk mereka untuk sekitar 50 hari, tetapi hal ini dapat berkisar 39-60 hari. Penetasan terjadi pada bulan November, sesuai dengan awal musim hujan di wilayah Australia. Pada menetas, ular pohon hijau adalah sekitar 30,5 cm panjang dan dapat berupa kuning bata-merah atau terang. Mencapai kematangan seksual dapat memakan waktu beberapa tahun dan dapat lama setelah mereka telah berubah menjadi betina  hijau dewasa. Pada jantan, kedewasaan seksual dilaporkan terjadi setelah 2,4 tahun dan pada betina, kedewasaan seksual terjadi setelah 3,6 tahun .
Ular pohon hijau menunjukkan beberapa perawatan ibu dengan mengerami telur mereka sebelum mereka menetas. Dalam penangkaran, perempuan telah diamati melingkar sekitar cengkeraman mereka. Mereka akan sering gemetar dan kontrak koil mereka, tampaknya untuk menghasilkan panas metabolik dan dengan demikian mempertahankan suhu merenung ideal, yang berkisar 84-88 derajat Fahrenheit. Setelah menetas muda, bagaimanapun, ada tampaknya tidak akan ada pengasuhan.

F.     Masa Hidup / Panjang Umur

Rata-rata umur (liar)
3,40 tahun
Ekstrim umur (liar)
12 tahun (tinggi)
Ekstrim umur (penangkaran)
20 tahun (tinggi)
Khas umur (liar)

Rata-rata umur (penangkaran)
20,60 tahun
Informasi tentang usia yang sebenarnya di alam liar adalah Morelia viridis terbatas untuk. Namun, populasi di Iron Range di Cape York Peninsula, Australia memiliki usia rata-rata 3,4 tahun. Hal ini diperkirakan bahwa ular bisa hidup setidaknya selama 15 tahun, dengan usia maksimum 19. Ular pohon hijau di penangkaran telah tinggal hanya sedikit lebih panjang dengan rekor usia di 20 tahun.

G.    Perilaku

Wilayah Ukuran
62100 m ^ 2 (rata-rata)
Morelia viridis adalah python yang paling arboreal spesies, meskipun dapat ditemukan di tanah sesekali. Sebagai orang dewasa, mereka aktif di malam hari dan berburu terutama di malam hari ketika mangsa yang lebih besar nokturnal yang aktif juga. Sebelum mengubah warna ontogenetik, ular pohon hijau adalah diurnal, bertepatan dengan mangsa yang lebih kecil yang aktif di siang hari.
Ular pohon hijau menunjukkan dua postur yang berbeda tergantung pada apakah mereka sedang beristirahat atau berburu. Dalam postur beristirahat, tubuh ular adalah melingkar dan tergantung di cabang horizontal atau anggur. Ini adalah bagaimana hewan umumnya digambarkan dalam foto-foto. Ketika beristirahat, ular pohon hijau sering berlindung di lubang pohon atau vegetasi epifit. Dalam postur berburu, akhir anterior tubuh diperpanjang dari cabang dan dilipat seperti akordeon, siap untuk menyerang tanah atau di cabang yang lebih rendah, sedangkan ujung posterior dibungkus aman di sekitar tempat bertenggernya. Ular pohon hijau biasanya mengubah antara postur hanya selama senja atau fajar untuk menghindari memberikan lokasi mereka .
Tingkat aktivitas yang berbeda antara kedua jenis kelamin. Wanita lebih mungkin untuk mengubah posisi mereka dari hari ke hari dibandingkan laki-laki. Mereka juga lebih aktif dan bergerak lebih jauh di bulan Februari. Sebaliknya, laki-laki lebih aktif pada bulan Januari dan Maret. Namun, dari sekitar bulan April sampai awal musim kawin berikutnya pada bulan Oktober, kedua jenis kelamin yang menetap dan tidak aktif. Ketika bergerak, jarak bepergian dengan ular dewasa sama dengan jarak perjalanan oleh remaja, tanpa memandang ukurannya relatif lebih kecil.

H.    Makanan Kebiasaan

Seperti dengan semua spesies ular lainnya, Morelia viridis adalah karnivora eksklusif. Mereka adalah obligat penyergapan predator makan pada reptil kecil, invertebrata, mamalia, dan burung sepanjang hidup mereka. Ada perubahan yang berbeda dalam kebiasaan makan mereka yang bertepatan dengan perubahan warna dari merah atau kuning ke warna hijau mereka dewasa. Setelah mereka menetas dari telur, mangsa utama mereka terdiri dari longipes Carlia dan invertebrata diurnal. Dalam penangkaran, bagaimanapun, tukik telah dikenal untuk mencopoti pasangan sarang. Juvenile ular pohon hijau kebanyakan makan hewan kecil, seperti kadal. Ketika mereka tumbuh dalam ukuran, ternganga mereka semakin besar dan mereka kemudian mampu menelan mangsa yang lebih besar vertebrata. Pada masa dewasa, ular pohon hijau makan terutama mamalia dan burung. Sebagai contoh, spesies mangsa utama bagi penduduk di Range Besi Semenanjung Cape York, Australia adalah tikus Rattus leucopus dan capensis Melomys. Karena mereka menyergap predator, ular pohon hijau tidak bergerak sering dan dapat menggunakan lokasi penyergapan yang sama sampai 14 hari, menunggu secara aktif mencari makan mangsa untuk datang dalam jangkauan. Caudal memikat telah diamati, khususnya di muda, di mana ujung ekor digunakan untuk menarik hewan-hewan kecil. Sementara strategi penyergapan makan tidak menghasilkan mangsa sering, ular pohon hijau memiliki sistem pencernaan yang efisien dan tidak membutuhkan makan sering
Predator utama dari ular pohon hijau burung hantu berwarna karat, butcherbirds hitam, dan berbagai macam raptor diurnal. Predator lainnya termasuk monitor mangrove, dingoes , dan Guinea Baru quolls
Strategi anti-pemangsa utama dari Morelia viridis adalah untuk menghindari predasi menggunakan warna samar dan perilaku bersembunyi, yang terutama efektif terhadap visual yang berorientasi predator burung. Sebagai remaja, pewarnaan kuning menyatu dengan baik di tepi hutan hujan di mana mereka ditemukan. Pada remaja dengan warna bata-merah, warna mereka kamuflase mereka lebih baik daripada morphs kuning terhadap non-berdaun latar belakang. Perlu dicatat bahwa pada spesies lain, merah dan kuning adalah warna peringatan yang khas untuk predator, bagaimanapun, ular pohon hijau tampaknya tidak memiliki pertahanan kimia juga tidak ada model yang berbahaya bahwa mereka akan meniru. Sebagai orang dewasa, ular pohon hijau menghuni kanopi hutan dan campuran warna hijau brilian mereka di banyak lebih baik daripada merah atau kuning. Hal ini menunjukkan secara adaptif untuk mengubah warna ontogenetik dalam spesies ini

I.       Peran Ekosistem

Sebagai predator, ular pohon hijau membantu mengurangi populasi spesies mangsa beberapa hewan pengerat, burung, dan kadal. Mereka juga berfungsi sebagai makanan bagi predator burung dan beberapa terestrial.

J.      Komunikasi dan Persepsi

Ular pohon hijau adalah ular soliter, sehingga sebagian besar komunikasi interspesifik. Mereka menggunakan lubang labia mereka serta pandangan ketika mencari mangsa. Lubang labial memungkinkan untuk pencitraan inframerah, yang sangat penting mengingat kebiasaan nokturnal mereka sebagai orang dewasa. Lubang labial juga dapat berfungsi untuk membantu para ular menemukan yang cocok penyergapan dan situs termoregulasi serta membantu mereka menghindari predator mungkin. Ketika menemukan calon pasangan, ular pohon hijau kimia feromon digunakan paling mungkin sebagai lawan isyarat visual.
K.    Green Tree Python Fakta menarik
Mari kita lihat beberapa fakta menarik tentang reptil ini menakjubkan.
  • Python pohon hijau yang digunakan harus diklasifikasikan bawah Chondropython genus dan mereka satu-satunya anggota kelompok.
  • Para ular pohon hijau kini telah bergeser ke genus Morelia, membuat mereka berbagi kelompok dengan banyak ular Australia lainnya.
  • Para ular pohon hijau yang sering disebut 'Chondros', sebagai singkatan dari genus lama mereka.
  • Python pohon hijau adalah contoh terbaik evolusi paralel. Ini terlihat dan berperilaku seperti boa pohon zamrud Amerika Selatan. Namun, perbedaan utama antara kedua adalah, boa pohon zamrud melahirkan hidup muda dan pohon hijau python bertelur.
  • Pohon ular hijau tukik yang kuning cerah, oranye atau bata-merah warna. Mereka mengembangkan warna yang berbeda hijau mereka cerah setelah sekitar 6 sampai 8 bulan.








Daftar Pustaka
Annonimous.2011.Reptil.http://animalsreptiles.blogspot.com/ . diakses 24 Oktober     2011
Annonimuos.2009.Morelia viridis.http://fryanditaslim.multiply.com/journal/item/21. diakses 24 Oktober 2011